SOSIAL

 
 

 

HOME

Kapitalisme dan Kekerasan

Oleh : Joko Subando

ARTIKEL

 
 

Hakekatnya di dunia ini hanya ada tiga ideologi besar, lsam, sosialisme dan kapitalisme. Keruntuhan Unisoviet, pada tahun 1991 menandai hancurnya ideologi sosialisme. Hal ini disebabkan pertarungan yang berkobar seusai perang dunia kedua antara blok barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan blok timur pimpinan Uni soviet, yang dikenal dengan perang dingin. Peperangan ini berakhir dengan runtuh dan terpecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara kecil. Dan ideologi sosialisme Marx, yang eksis sejak tahun 1917 hancur.

Sementar itu ideologi Islam yang pernah eksis secara universal dan internasional hancur semenjak Abdul Hamid II di tumbangkan oleh Kemal Attaturk tahun 1924 dan mengganti negaranya dengan negara sekuler. Hancurnya khilafah turki islami menandakan hancurnya ideologi Islam secara internasional, walaupun hal ini tidak dapat dikatakan ideologi islam punah. Ideologi sosialis dan islam tetap eksis sebab masih ada sebagian umat manusia yang mengemban dan meyakininya, namun eksistensinya didunia internaional kurang begitu nampak.

Sejak runtuhnya ideologi sosialisme dan islam secara internasional, kapitalisme memposisikan dirinya sebagai ideologi yang masih eksis, kuat dan berpengaruh besar di tengah-tengah kehidupan manusia, baik secara individu , kemasyaraka tan dan hidup bernegara. Bagaimanakah ideologi ini muncul dan berkembang?

Sejarah kelam Kapitalisme

Kapitalisme sering ditasbihkan kebebasan ekonomi. Secara teoritis ideologi ini menyandarkan kerjasama secara sukarela antara beberapa pihak terkait dan harapannya mampu membangkitkan keharmonisan hidup ditengah masyarakat. Dalam tataran ide, kapitalisme mengaharapkan, pertama, tidak adanya intervensi pemerintah. Artinya adanya kebebasan berproduksi, membeli dan menjual dan berinvestasi yang akan memberikan kesempatan untuk menjadi kaya bagi setiap agen ekonomi. Kedua, dinamika pertumbuhan yang cepat dan besarnya sektor swasta yang menjamin berlangsungnya demokrasi, karena negara tidak diizinkan mengkonsentrasikan kekuasaan politiknya pada kaum birokrat.

Kapitalisme harapannya menjadi ideologi yang beradab dan anti imperalisme, jauh dari kekerasan-kekerasan dan lain sebagainya. Namun ide tersebut hanya sekedar ide banyak model-model kekerasan yang dimunculkan oleh ideologi ini. Dimana akar penyebabnya?

Ciri pokok kapitalisme adalah pemisahan antara produsen sebenarnya (modal) dengan alat-alat produksi. Dalam konteks ini produksi merupakan bentuk kontrak antara pekerja dan pemilik alat produksi (pemodal). Gabungan anatar dua faktor produksi ini , buruh dan modal, melahirkan keuntungan. Disinilah akar kekerasan muncul, yaitu keinginan untuk mengakumulasi modal dari para pemilik alat produksi.

Perdagangan merupakan instrumen untuk menumpukmodal. Negara-negara kuat seperti spanyol, portugal, perancis, inggris dan belanda kehidupannya tergantung dari bijih mineral dari Aamerika Latin, gula dari kepulauan Karibia, kayu dari Afrika dan rempah-rempah dari Asia. Emas, perak, timah digali dari India barat, Meksiko, peru Brasil dan bolivia. Perbudakan di afrika dan rempah-rempah dari asia merupakan sumber keuntungan yang cukup besar begai perusahaan-perusahaan, bank-bank dinegaranegara eropa.

Perlu digaris bawahi bahwa keuntungan perdagaangan ini tidak dihasilkan oleh perdaganganbebas yang melibatkan beberapa pihak terkait sebagaimana dalam ide kapitalisme, namun didapatkan dengan perampasan dan kekerasan-kekerasan. Pembasmian danpenaklukkan suku Indian di Amerika latin akibat kebijakan perampasan tambang emas dan perak. Tercatat telah terjadi penurunan jumlah suku Aztech yang awalnya 25 juta menjadi satu juta. Demikian juga jumlah penduduk di Jamaika, Puerto rico, Karibia, Bahama. Bahkan penambangan Potosi sempat menelan korbanjiwa sebanyak 8 juta nyawa manusia.

Sama halnya dengan perkembangan produksi gula dan perbudakan, seperti dua sisi mata uang logam. Sejak abad 16 gula merupakan barang dagangan yang cukup mahal maka tidak aneh bila sering disebut emas putih. Perburuan perbudaan di Afrika menjadi sejarah kelam berkembangnya kapitalisme, tercatat 17 juta orang Afrika di bawa ke Amerika sebagai suply tenaga kerja di beberapa areal perkebunan tebu, cocoa di Venezuela dan perkebunan tembakau di Virginia, antara abad 16 hingga 19. Singkatnya hubungan anatar kekerasan dan upaya penumpukkan modal bukan hubungan yang renggang. Hubungan tersebut merupakan hubungan kausalitas yang logis dalam akumulasi modal yang primitif.

Model kekerasan yang dimunculkan kaptalisme bukan hanya kekerasan langsung, seperti perampasan tambang hasil kekayaan negara, perburuan perbudakan dan lain sebagainya, amun juga ada kekerasan tidak langsung. Berjuta-juta orang menderita bahkan meninggal dunia akibat kekerasan tidak langsung. Kekerasaan ini muncul disebabkan ekspansi dari orang-orang eropa ke negeri taklukaannya membawa berbagai penyakit, entah dengan sengaja maupun tidak. Namun yang jelas Tahun 1763 Inggris secara sengaja memberikan sprei yang terinfeksi kuman cacar kepada beberapa suku Indian di Amerika Utara akibatnya epidemi penyakit ini telah menyebabkan kominitas suku Amazon semakin berkurang.

Belum lagi penyakit-penyakit yang dimunculkan akibat lemibah yang dibuang dari perusahaan-perusahaan asing, limbah air raksa telah memunculkan penyakit ganas yang namanya minamata, merenggut 256 remaja Jepang dan ribuan bayi akibat teluk Minamata terkontaminasi limbah dari pabrik kimia Chisso.

Semenatar pembukaan ladang, tanah dan sumber air secara umum telah merusak kesemimbangan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat tradisional pedesaan. Pertanian yang berorientasi ekpor telah membawa konsekuesi negatif bagi pertanian tradisional. Perubahan evolutif ini telah terjadi di beberapa negara, algeria misalnya, rata-rata konsumsi makanan pabrik meningkat lima kali limat sejak tahun 1862 sampai tahun 1945. Di Indonesia produksi beras menurun 114 kg pertahun menjadi 89 kg sejak tahun 1856 hingga 1940.

Dari paparan di atas cukup memilukan hati bagaimana sejarah kalam kapitalisme telah merenggut nyawa dan menindas sekian juta umat manusia di muka bumi, namun sayangnya hal ini belum juga menyadarkan umat manusia untuk beralih dan melepas ideologi dari dari kehidupannya. Kini kapitalisme telah berganti baju, penampilannya bak dewa yang akan engangkat umat manusia dari jurang kemiskinan, menyejahterakan manusia dengan bantuan-bantuan. Masihkah kita percaya dengan mereka, atau ini hanya sekedar strategi untuk tetap menghisap dan menumpuk keuntungan semata?

 

 

 

 

 

Copyright © 2005 All right reserved. Joko Subando
e-mail : zain_alfadany@yahoo.com Hp 081 215 09915