Tsunami
Beberapa bocah......
Bermain panjat-panjatan didepan mataku
seorangnya menggetarkan pohon...
Lalu bilang, Tsunami.......Tsunami..........
Di lain waktu...
Lima orang anak berjejer di sampingku
Seorangnya menggerakkan kursi...
Lalu bilang, Tsunami......Tsunami........
Dari namamu
Engkau laksana putri sakura
Yang manis bibir dan putih kulitnya
Dari namamu
Eengkau seperti Sinden Jepang
Yang nyaring suara dan merdu nyanyiannya
Salah duga boleh saja
Karena itulah yang ada dalam pikiran
Sayubnya namamu
Menyebabkan orang banyak salah menduga
Terkuburnya namamu
Menyebabkan banyak orang seperti diriku
buta akanmu
Namun kini ceritanya sudah
lain
Badai laut telah mendorongmu
memunculkan namamu
membawa dirimu ke ruang publik
Namun kini ceritannya sudah
lain
gemuruh angin laut
telah meniupkan ketenaranmu
koran, radio dan televisi
tak pernah sepi membicarakanmu
pesonamu
menyeret waktuku
menyedot perhatianku
menguras pikiranku
memperkosaku untuk tahu
siapa dirimu
kini telah kudapatkan
ternyata....
dirimu tak seindah namamu
kekejamanmu tak selembut namamu
kengerianmu telah menciutkan asaku
Bukti nyata telah kudapatkan
Kepahlawanan rakyat aceh telah engkau lumatkan
Bocah-bocah kecil telah engkau jebles-jebleskan
peta bumi rencong telah engkau hapus,
engkau lipat-lipat dan
engkau koyak-koyak
yang nampak hanyalah ketidakmampuan dan ketidakberdayaan
Oh...
Tsunami.....
Ngeri ...Aku....
(Soebando, Kamis 20 Januari
2005)
|